Ujian Semester 1 part 1

Sudah satu minggu aku tak bercerita di blog ini. Hari Kamis pekan kemarin mengawali ke-sok sibukanku dengan membaca LKS dan Buku - buku pelajaran. Ya, sok sibuk. Karena kenyataannya tidak demikian, di dalam kamar aku mendekam sambil menggenggam handphone. Terus - menerus pencet keypad yang sekarang sudah mulai terkelupas ( Ooo..my God ! ) . SMS, Mxit, Opera Mini, Yahoo Messenger memenuhi kotak minimize G502-ku. Sejak hari Kamis hingga hari ini, kuhitung sudah sekitar 15.000 keluar dari dompetku agar tetap bisa Online dan menggenggam dunia lewat handphone-ku itu.

Jadwal hari Kamis adalah PKn, TIK & Elektronika.

Santaiii....ini baru pemanasan boi ! ,

Hari itu aku berfikir seperti itu. Dan takdir-pun meng-iya-kan perkataanku tadi. Semua soal tuntas, ludas habis menguras isi tinta bolpenku. Saatnya belajar buat esok hari, kupikir. Tapi, setelah melihat lembar jadwal ujian pikiran itu menguap begitu saja, karena....


....jadwal hari Jumat adalah Bahasa Jawa dan Agama.

Idiiih...gue main aja ke rumah pak Indrawan, belajar yang lain...

Memang tak kusentuh sama sekali buku pelajaran keduanya ( kerana emang tak punya, tak penting... ). Hari kamisnya aku santai dan meringkuk lagi seharian di kamar untuk kesibukanku sendiri. Dan hari Jumat itu datang. Aku datang di sekolah tepat saat bunyi bel masuk ruang ujian dibunyikan. Menguras tenaga menaiki tangga untuk ke lantai dua, mana anak tangganya kecil dan sempit pula ( Oh...Smansa ! ). Aku tiba di depan kelas saat kedua pengawas ujian membuka gerendel pintu ( jangan dibayangkan...), karena aku tidak membawa tas, aku langsung masuk ke ruang ujian dan duduk manis di bangku milikku. Bahasa Jawa was done perfectly, and Agama was done absolutely perfect ! Aku keluar ruang ujian di saat waktu ujian baru berjalan 10 menit pada saat materi ujian Agama... :D


Jadwal hari Sabtu adalah Sejarah, Penjaskes dan Seni Budaya.

Only the first thing I said made that day became difficult...

Malam sabtu, aku membaca soal - soal ujian Sejarah tahun lalu. Hmm, kupikir ini mudah dan mudah. Hafalanku sangat berguna di sini. Tak sampai 1 jam aku membaca, ternyata takdir menentukan aku tertidur lelap. Pagi harinya aku menyadari ketertiduranku semalam. Kubaca lagi soal - soal sejarah itu, tapi tak lagi bisa masuk dengan mudah ke otak. Terpaksa ! Aku ambil selembar kertas buram, kutulis poin - poin penting materi sejarah dan I am READY ! Lagi - lagi aku datang tepat saat bel dibunyikan dan terpaksa masuk kelas dengan keringat. Well, catatan yang kubuat ( don't read it as "japlakan" ) berguna banyak terutama untuk mengisi jawaban di romawi II. Hari itu, sejarah seakan menjadi akrab denganku. Penjaskes adalah pelajaran yang simpel, aku tak perlu repot - repot berfikir mana jawaban yang benar dan salah. Karena kata guruku, pak Dandung, nilai Penjaskes sudah jadi. Tes tertulis ini cuman formalitas aja. Haha, seneng deh ada guru yang seperti itu. Then, Seni Budaya tak disangka malah menjadi mimpi burukku hari itu. Aku tidak bisa menggambar boi ! Dan jadilah ketika kawan - kawanku menggambar perspektif 3 dimensi, aku mencorat - coret kertas gambar yang disediakan. Kupenuhi semua permukaan kertas dengan warna hitam pensil, dan kubuat lingkaran di tengahnya menggunakan penghapus karet. It's Perfect ! :D

Cukup dulu yaa boi...
Capek.

0 komentar:

Posting Komentar